Ghibah : Jangan Suka Bergosip, Bergunjing Karena Dosa Besar
Dan aku ingin memberitahumu salah satu dosa yang tubuh kita lakukan dan hal itu adalah bergunjing dan mengejek orang lain. Para orangtua melakukan dosa ini dan bahkan anak-anak kecil berumur 8 atau 9 tahun melakukan dosa ini. Dosa ini dilakukan oleh hampir semua orang, yang muda, yang tua, yang kecil, yang besar, yang berpendidikan, yang tidak berpendidikan, pria, wanita, setiap orang hingga batas tertentu, kecuali mereka yang diselamatkan Allah S.W.T. Semua orang hingga batas tertentu melakukan dosa ini, dan ini adalah dosa dari lidah kita.
Dosa ini disebut menggunjing, berbicara buruk tentang seseorang dan kita melakukan dosa ini siang dan malam tanpa sadar. Bahkan ketika kita menuju masjid dan kita menunggu waktu shalat, bukannya berdzikir, bukannya membaca Alqur'an, bukannya bershalawat kepada Rasulullah S.A.W., disana kita membicarakan dan kita menggunjing orang lain, kita berbicara buruk tentang seseorang.
Bahkan ketika berhaji di kota suci Makkah Mukarramah dan Madinah Munawarrah, bahkan dalam keadaan ihram ketika kita mengenakan pakaian putih bersih, kita bergosip tentang petugas Saudi atau pemimpin grup kita, kita melakukan dosa ini siang dan malam, dan kita membenarkan Ghibah kita, kita menganggap Ghibah yang kita lakukan adalah kebenaran, apa yang kita katakan persis berada dalam sifat seseorang yang sedang kita bicarakan.
Dan kita tidak hanya mengatakannya di belakangnya, kadang kita juga melakukannya di hadapannya, kita mengatakannya langsung di depan mukanya. Inilah apa yang dimaksud dengan Ghibah, inilah apa yang disebut dengan dosa ini, tak peduli apakah kau mengatakannya di depan mukanya atau kau mengatakannya di belakangnya, hal itu disebut Ghibah.
Nabi Muhammad S.A.W. bertanya kepada para Sahabat R.A. "Ya sahabatku, apakah kalian tahu apa Ghibah itu? Apakah kalian tahu apa itu bergunjing? Sahabat R.A. menjawab "Allah S.W.T. dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Dan Nabi S.A.W. bersabda "Ketika mengatakan sesuatu tentang saudaramu yang tidak disukai saudaramu, inilah Ghibah tak peduli apakah kau mengatakannya di depan mukanya atau ketika kau mengatakannya ketika dia tak ada disana." Sahabat R.A. bertanya "Ya Rasulullah S.A.W. jika aku berkata jujur, apa yang kukatakan tentang saudaraku memang benar seperti itu sifatnya, apakah ini masih termasuk Ghibah?" Nabi S.A.W. menjawab "Jika hal yang kau bicarakan tentang saudaramu, jika memang itu ada dalam sifat saudaramu, dengan begitu inilah yang dinamakan Ghibah. Namun jika hal ini tidak ada dalam diri saudaramu dan kau mengarang-ngarang sesuatu tentang saudaramu, dengan begitu kau telah melakukan dosa yang bahkan lebih besar daripada Ghibah, yaitu dosa Bukhtan."
Rasulullah S.A.W. sangat tidak menyukai dosa ini hingga pada suatu waktu Rasulullah S.A.W. sedang dalam perjalanan dengan istri-istrinya, Zaynab R.A. dan Saffiyah R.A. Pada saat itu, unta Safiyyah R.A. sedang sakit sedangkan Zaynab R.A. mempunyai satu unta lagi. Rasulullah S.A.W. berkata kepada Sayyidina Zaynab "Unta satunya lagi, berikan kepada Saffiyah."
Saffiyah R.A. adalah keturunan Yahudi dari Nabi Musa A.S. dan Harun A.S. Ketika Nabi meminta Hazrat Zaynab untuk memberikan untanya, dia menjawab "Ya Rasulullah haruskah aku memberikannya kepada Yahudi itu?" Rasulullah sangat tidak menyukai perkataan ini meskipun memang benar Saffiyah adalah orang Yahudi, sampai-sampai dia berhenti berbicara kepada Zaynab selama lebih dari 2 bulan. Dia tidak berbicara kepadanya dalam bulan Dzulhijjah, dia tidak berbicara kepadanya di bulan Muharram dan dia tidak berbicara kepadanya dalam beberapa hari di bulan Saffar,
Itu karena Nabi Muhammad S.A.W. bersabda, andai saja kita tahu betapa besar dosa mengambil dan memberikan bunga, kita tahu bahwa satu sen yang seseorang jadikan bunga atau satu sen yang dia terima sebagai bunga, hal ini lebih buruk daripada melakukan zina dengan ibu sendiri, TIDAK SATU KALI, TIDAK SEPULUH KALI, 36 KALI! 36 KALI dosa seseorang yang berzina dengan ibunya sendiri. Taruh dosa ini di salah satu timbangan dan bunga sebesar satu sen di timbangan lainnya, maka bunga satu sen ini yang diberikan atau diterima seseorang adalah sama dosanya dengan berzina dengan ibu sendiri sebanyak 36 kali.
Begitu besarnya dosa ini hingga Allah S.W.T. yang Maha Kuasa berfirman dalam Alqur'an "Allah dan Rasul-Nya telah menyatakan PERANG dengan orang ini, dan hanya ada beberapa dosa yang diperangi Allah dan Rasulullah. Dan Rasulullah S.A.W. menyatakan betapa besarnya dosa Ghibah ini, seperti yang disabdakannya bahwa salah satu riba terbesar adalah dosa bergunjing.
Dosa ini disebut menggunjing, berbicara buruk tentang seseorang dan kita melakukan dosa ini siang dan malam tanpa sadar. Bahkan ketika kita menuju masjid dan kita menunggu waktu shalat, bukannya berdzikir, bukannya membaca Alqur'an, bukannya bershalawat kepada Rasulullah S.A.W., disana kita membicarakan dan kita menggunjing orang lain, kita berbicara buruk tentang seseorang.
Bahkan ketika berhaji di kota suci Makkah Mukarramah dan Madinah Munawarrah, bahkan dalam keadaan ihram ketika kita mengenakan pakaian putih bersih, kita bergosip tentang petugas Saudi atau pemimpin grup kita, kita melakukan dosa ini siang dan malam, dan kita membenarkan Ghibah kita, kita menganggap Ghibah yang kita lakukan adalah kebenaran, apa yang kita katakan persis berada dalam sifat seseorang yang sedang kita bicarakan.
Dan kita tidak hanya mengatakannya di belakangnya, kadang kita juga melakukannya di hadapannya, kita mengatakannya langsung di depan mukanya. Inilah apa yang dimaksud dengan Ghibah, inilah apa yang disebut dengan dosa ini, tak peduli apakah kau mengatakannya di depan mukanya atau kau mengatakannya di belakangnya, hal itu disebut Ghibah.
Nabi Muhammad S.A.W. bertanya kepada para Sahabat R.A. "Ya sahabatku, apakah kalian tahu apa Ghibah itu? Apakah kalian tahu apa itu bergunjing? Sahabat R.A. menjawab "Allah S.W.T. dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Dan Nabi S.A.W. bersabda "Ketika mengatakan sesuatu tentang saudaramu yang tidak disukai saudaramu, inilah Ghibah tak peduli apakah kau mengatakannya di depan mukanya atau ketika kau mengatakannya ketika dia tak ada disana." Sahabat R.A. bertanya "Ya Rasulullah S.A.W. jika aku berkata jujur, apa yang kukatakan tentang saudaraku memang benar seperti itu sifatnya, apakah ini masih termasuk Ghibah?" Nabi S.A.W. menjawab "Jika hal yang kau bicarakan tentang saudaramu, jika memang itu ada dalam sifat saudaramu, dengan begitu inilah yang dinamakan Ghibah. Namun jika hal ini tidak ada dalam diri saudaramu dan kau mengarang-ngarang sesuatu tentang saudaramu, dengan begitu kau telah melakukan dosa yang bahkan lebih besar daripada Ghibah, yaitu dosa Bukhtan."
Rasulullah S.A.W. sangat tidak menyukai dosa ini hingga pada suatu waktu Rasulullah S.A.W. sedang dalam perjalanan dengan istri-istrinya, Zaynab R.A. dan Saffiyah R.A. Pada saat itu, unta Safiyyah R.A. sedang sakit sedangkan Zaynab R.A. mempunyai satu unta lagi. Rasulullah S.A.W. berkata kepada Sayyidina Zaynab "Unta satunya lagi, berikan kepada Saffiyah."
Saffiyah R.A. adalah keturunan Yahudi dari Nabi Musa A.S. dan Harun A.S. Ketika Nabi meminta Hazrat Zaynab untuk memberikan untanya, dia menjawab "Ya Rasulullah haruskah aku memberikannya kepada Yahudi itu?" Rasulullah sangat tidak menyukai perkataan ini meskipun memang benar Saffiyah adalah orang Yahudi, sampai-sampai dia berhenti berbicara kepada Zaynab selama lebih dari 2 bulan. Dia tidak berbicara kepadanya dalam bulan Dzulhijjah, dia tidak berbicara kepadanya di bulan Muharram dan dia tidak berbicara kepadanya dalam beberapa hari di bulan Saffar,
Itu karena Nabi Muhammad S.A.W. bersabda, andai saja kita tahu betapa besar dosa mengambil dan memberikan bunga, kita tahu bahwa satu sen yang seseorang jadikan bunga atau satu sen yang dia terima sebagai bunga, hal ini lebih buruk daripada melakukan zina dengan ibu sendiri, TIDAK SATU KALI, TIDAK SEPULUH KALI, 36 KALI! 36 KALI dosa seseorang yang berzina dengan ibunya sendiri. Taruh dosa ini di salah satu timbangan dan bunga sebesar satu sen di timbangan lainnya, maka bunga satu sen ini yang diberikan atau diterima seseorang adalah sama dosanya dengan berzina dengan ibu sendiri sebanyak 36 kali.
Begitu besarnya dosa ini hingga Allah S.W.T. yang Maha Kuasa berfirman dalam Alqur'an "Allah dan Rasul-Nya telah menyatakan PERANG dengan orang ini, dan hanya ada beberapa dosa yang diperangi Allah dan Rasulullah. Dan Rasulullah S.A.W. menyatakan betapa besarnya dosa Ghibah ini, seperti yang disabdakannya bahwa salah satu riba terbesar adalah dosa bergunjing.
sumber : http://rindutulisanislam.blogspot.com/2013/03/ghibah-jangan-suka-bergosip-bergunjing.html#15F8XYiERRUcrbq7.99
0 komentar:
Posting Komentar