Senin, 08 Juli 2013

Al-Quran Obat Segala Penyakit

Al-Quran Obat Segala Penyakit

ayat-ayat-alquran-sebagai-obat-segala-penyakit
Berikut ini adalah lanjutan bagian ke II dari tulisan sebelumnya berjudul Al-Quran Obat Segala Penyakit yang diterjemahkan dari tulisan karya Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad As-Sadhan. Beliau berkata:
Pembicaraan mengenai pengobatan menggunakan Al-Quran untuk penyakit fisik sangatlah panjang. Tetapi nanti saya hanya akan menyebutkan beberapa contoh.
Ada beberapa penyakit –baik yang berhubungan dengan organ fisik maupun kejiwaan– yang syaitan mempunyai peran besar dalam memperparah penyakit tersebut. Hal yang demikian itu karena syaitan dapat mengendalikan (mempengaruhi) aliran darah manusia. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
إن الشيطان يجري من ابن ادم مجرى الدم
“Sesungguhnya syaitan berjalan dalam tubuh anak Adam melalui aliran darah.” (Muttafaqun ‘alaihi / Hadits Shahih Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Di antara dampak yang ditimbulkan oleh ulah syaitan tersebut adalah kemarahan, yang merupakan pangkal mula sekian banyak penyakit. Oleh karena itulah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memberi nasihat kepada seorang laki-laki yang berkata: “Berilah aku wasiat.” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
لا تغضب
“Janganlah engkau marah!”
Kemudian laki-laki tersebut mengulangi (permintaannya) beberapa kali. Rasul shallallahu’alaihi wa sallam menjawab (lagi):
لا تغضب
“Janganlah kau marah!” (HR. Al-Bukhari 10/519)
Dampak marah bagi tubuh sangatlah jelas: Luka pada lambung, dan rasa panas yang menyertainya, begitu juga penyakit-penyakit saraf muncul akibat rasa marah yang begitu kuat. Kemudian diabetes pada sebagian orang terjadi akibat kegelisahan yang disebabkan oleh kemarahan. Dan sejumlah penyakit dalam lainnya, juga penyakit-penyakit kepala, seperti sakit kepala yang akut, tersumbatnya pembuluh darah ke otak, serta lumpuh yang datang secara tiba-tiba, penyakit-penyakit jantung serta penyakit dada dan sebagainya.
Kemunculan dan kenaikan tingkat keparahannya sangat dipengaruhi oleh rasa marah seseorang. Kemarahan merupakan pangkal dari semua keburukan, dan kemarahan itu penyebabnya dari syaitan sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
واذكر عبدنا أيوب إذنادى ربه أني مسني الشيطان بنصب و عذاب
“Dan ingatlah tentang hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Robb-nya: “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan.”" (QS. Shaad: 41)
Sampai dikatakan bahwa Nabi Ayyub ‘alaihissalam ditimpa dengan seluruh penyakit jasmani dan rohani. Perkataanya “بنصب و عذاب”, yakni beliau (Nabi Ayyub ‘alaihissalam) ditimpa dengan kepayahan dan kepedihan dikarenakan penyakit fisik beliau, dan juga ditimpa siksaan batin. Semua keburukan itu beliau nisbahkan kepada setan, karena setan adalah sumber (penyebab) keburukan. Ini juga demi menjaga adab kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Al-Mu’jamul Mufahros li Alfaadhil Qur`anil Karim, karya Hasan Ali Karimah hal. 132)
Alhamdulillah, pengobatan dengan metode ruqyah  sudah digunakan untuk menanggulangi banyak penyakit, khususnya penyakit-penyakit kronis yang boleh jadi disebabkan oleh setan. Seperti penyakit kanker, pembuluh darah tersumbat, maag kronis, lumpuh kaki dan tangan, mandul, diabetes, penyakit jantung, dan lainnya. Penyakit-penyakit tersebut telah dapat disembuhkan dengan karunia dan anugrah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Contoh penyakit fisik lainnya adalah haid yang tidak teratur pada sebagian wanita, entah itu dengan terlambatnya waktu haid, atau dengan lamanya waktu haid tanpa sebab yang jelas, yang biasanya disebabkan oleh jin. Hal seperti itu pernah ditanyakan sampai dua kali kepada Rasul shallallahu’alaihi wa sallam, maka jawaban Rasulullah yang pertama adalah:
ذاك عرق
“Itu adalah urat darah (yang pecah).” (HR. Abu Dawud no. 286)
Sedangkan jawaban yang kedua adalah ketika beliau ditanya oleh Hamnah binti Jahsyin radhiyallahu’anha. Hamnah berkata: “Aku pernah mengalami haid yang sangat berlebihan, maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berkata:
إنما هذه ركضة من ركضات الشيطان
“Sesungguhnya itu adalah akibat hentakan yang dilakukan syaitan.”
(Diriwayatkan oleh Tirmidzi, dan beliau (Tirmidzi) berkata: hadits hasan shahih. Lihat Shahih Sunan Tirmidzi karya Syaikh Al-Albani 1/40)
Jadi setan berusaha untuk memperpanjang masa haid seorang wanita, dengan cara menghalangi sebagian darah yang akan keluar. Kemudian dia mengalirkan darah haid tersebut ketika masa haid (yang biasanya) telah selesai, sehingga wanita tersebut tidak mengerjakan shalat atau membaca Al-Qur`an (dengan tidak menyentuhnya). Atau dengan melukai tempat haid itu sendiri sehingga seorang wanita menjadi ragu, dan tidak bisa membedakan antara darah haid dan yang bukan, kemudian ia pun tidak mengerjakan shalat.
(Bersambung, Insya Allah)
.
.
.
  • Sedikit tambahan dari pemilik situs resepObatmahal.com (anas_samosir), ini adalah mu’jizat yang diberikan Allah kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yaitu Al-Quran. Ini adalah keajaiban Al-Quran.
  • Mengenai setan yang menyusup lewat aliran darah manusia, masing-masing manusia pasti digoda/dibisiki waswas oleh setan yang menemani setiap saat dan menyusup lewat aliran darah orang yang bersangkutan. Setiap orang punya “pendamping” dari kalangan jin yang “menemaninya”, termasuk Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, tetapi jin yang mendampingi Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam masuk Islam dan tidak menyuruh/membisiki beliau untuk mengerjakan kejelekan. Saya pernah membaca haditsnya.
  • Kemudian saya (anas_samosir) juga pernah membaca penjelasan faidah dari seorang ‘ulama –seingat saya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah–, beliau mengatakan bahwa di antara hikmah / manfaat berpuasa adalah mempersempit aliran darah yang akan berakibat menyempitkan ruang gerak setan musuh setiap manusia. Wallahu a’lam. (Anas_Samosir)

————————————————————————————–
Sumber disadur dari Kaifa Tu’aliju Maridhoka bir Ruqyah asy-Syar’iyyah
Sumber bacaan lainnya:
Al-’Ilaaj war Ruqa minal Kitab was Sunnah (edisi terjemahan Bahasa Indonesia);
karya Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qohthoni
penerjemah: Ummu ‘Abdillah Shofa` Al-Atsariyyah
Majalah Jurnal Asy-Syifa

0 komentar:

Posting Komentar